Meanings English - Sahih International. ( 1 ) In the name of Allah, the Entirely Merciful, the Especially Merciful. ( 2 ) [All] praise is [due] to Allah, Lord of the worlds -. ( 3 ) The Entirely Merciful, the Especially Merciful, ( 4 ) Sovereign of the Day of Recompense. ( 5 ) It is You we worship and You we ask for help.
37. (yaitu) orang yang kikir, dan menyuruh orang lain berbuat kikir, dan menyembunyikan karunia yang telah diberikan Allah kepadanya. Kami telah menyediakan untuk orang-orang kafir azab yang menghinakan. Baca Ayat Selanjutnya. Al-Qur'an Surat An-Nisa Ayat ke-37 dan Terjemahan Bahasa Indonesia.
These Ayahs of Surah An Nissa from Ayah no. 97 to 100 give us a very clear divine instructions, as to not only that it’s prohibited to Qatal- suppress, oppress or kill metaphorically or physically anyone, but to also live under anyone’s suppression and oppression of basic human rights, is also not acceptable in the eyes of Allah.
Surat An-Nisa' Ayat 98. إِلَّا الْمُسْتَضْعَفِينَ مِنَ الرِّجَالِ وَالنِّسَاءِ وَالْوِلْدَانِ لَا يَسْتَطِيعُونَ حِيلَةً وَلَا يَهْتَدُونَ سَبِيلًا. kecuali mereka yang tertindas baik laki-laki atau wanita ataupun anak-anak yang tidak
Islams account of Jesus begins with a prologue narrated several times in the Quran which first describes the birth of his mother, Mary, and her service in the Jerusalem temple while under the care of the prophet Zechariah, who would become the father of Yahya (John the Baptist).The Quran's birth narrative of Jesus begins at Quran 19:16-34 and Q3:45-53.
97 جو لوگ اپنے نفس پر ظلم کر رہے تھے 129 اُن کی رُوحیں جب فرشتوں نے قبض کیں تو ان سے پوچھا کہ یہ تم کس حال میں مُبتلا تھے؟ انہوں نے جواب دیا کہ ہم زمین میں کمزور و مجبور تھے۔
Dan siapa yang berhijrah di jalan Allah, maka mereka akan menemukan di muka bumi ini tempat hijrah yang banyak dan kelapangan) dalam rezeki. (Dan siapa yang keluar dari rumahnya dengan tujuan berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya lalu ia ditimpa oleh kematian) di tengah jalan seperti terjadi atas Junda bin Dhamrah Al-Laitsi (maka sungguh, telah tetaplah pahalanya di sisi Allah, dan Allah Maha
LzGE3wZ. إِنَّ ٱلَّذِينَ تَوَفَّىٰهُمُ ٱلْمَلَٰٓئِكَةُ ظَالِمِىٓ أَنفُسِهِمْ قَالُوا۟ فِيمَ كُنتُمْ ۖ قَالُوا۟ كُنَّا مُسْتَضْعَفِينَ فِى ٱلْأَرْضِ ۚ قَالُوٓا۟ أَلَمْ تَكُنْ أَرْضُ ٱللَّهِ وَٰسِعَةً فَتُهَاجِرُوا۟ فِيهَا ۚ فَأُو۟لَٰٓئِكَ مَأْوَىٰهُمْ جَهَنَّمُ ۖ وَسَآءَتْ مَصِيرًا Arab-Latin Innallażīna tawaffāhumul-malā`ikatu ẓālimī anfusihim qālụ fīma kuntum, qālụ kunnā mustaḍ'afīna fil-arḍ, qālū a lam takun arḍullāhi wāsi'atan fa tuhājirụ fīhā, fa ulā`ika ma`wāhum jahannam, wa sā`at maṣīrāArtinya Sesungguhnya orang-orang yang diwafatkan malaikat dalam keadaan menganiaya diri sendiri, kepada mereka malaikat bertanya "Dalam keadaan bagaimana kamu ini?". Mereka menjawab "Adalah kami orang-orang yang tertindas di negeri Mekah". Para malaikat berkata "Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat berhijrah di bumi itu?". Orang-orang itu tempatnya neraka Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali, An-Nisa 96 ✵ An-Nisa 98 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangTafsir Menarik Terkait Dengan Surat An-Nisa Ayat 97 Paragraf di atas merupakan Surat An-Nisa Ayat 97 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada aneka ragam tafsir menarik dari ayat ini. Tersedia aneka ragam penjelasan dari para mufassirun berkaitan makna surat An-Nisa ayat 97, di antaranya seperti berikut📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaSesungguhnya orang-orang yang telah diwafatkan mereka oleh para malaikat,sedang mereka dalam keadaan menzolimi diri mereka sendiri dengan tetap tinggal di daerah kafir dan tidak berhijrah,para malaikat bertanya kepada mereka sebagai bentuk celaan terhadap mereka, ”dalam keadaan bagaimanakah kalian terkait urusan agama kalian?”maka mereka menjawab, ”kami orang-orang yang lemah di kampung halaman kami,tidak berdaya untuk menolak kezhaliman dan penindasan dari diri kami.”maka para malaiakat menjawab untuk mencela mereka, ”bukankah bumi Allah itu luas,sehingga kalian bisa keluar dari daerah kalian menuju daerah lainnya,dimana nanti kalian akan merasa aman terhadap agama kalian?” dan mereka,tempat mereka adalah neraka,dan neraka adalah seburuk-buruk tempat kembali dan tempat berpulang.📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram97. Sesungguhnya orang-orang yang dicabut nyawanya oleh para malaikat dalam kondisi menganiaya diri mereka sendiri dengan menolak meninggalkan negeri yang kafir dan berhijrah ke negeri Islam, maka para malaikat itu akan mencabut nyawa mereka sebagai teguran keras lantas berkata, “Bagaimana keadaan kalian dahulu saat menolak hijrah? Dan bagaimana kalian mampu membedakan diri dengan kaum musyrik? Mereka beralasan, “Ketika itu kami dalam keadaan lemah. Kami tidak mempunyai daya dan kekuatan untuk melindungi diri kami.” Lalu para malaikat menegur mereka dengan mengatakan, “Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kalian bisa pergi ke sana untuk melindungi agama kalian dan diri kalian dari penindasan dan tekanan?!” Maka orang-orang yang tidak mau berhijrah itu akan menempati tempat tinggal mereka di Neraka. Dan Neraka itu adalah tempat kembali dan tempat tinggal yang sangat buruk bagi mereka.📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah97-99. Setelah Allah menjelaskan pahala bagi orang-orang yang pergi berjihad, kemudian Allah menyebutkan balasan bagi orang yang tidak pergi berjihad. Dia menyebutkan bahwa orang-orang yang diambil nyawanya oleh malaikat ketika telah datang ajal mereka saat mereka dalam keadaan menzalimi diri sendiri dengan rela tetap tinggal di rumahnya dan tidak pergi berjihad meski menanggung kehinaan dan kezaliman karena tidak mendapat kebebasan dalam menjalankan dan membela agama mereka; setelah mencabut nyawa mereka Para Malaikat akan berkata Bagaimana kalian dahulu menjalankan agama?- yakni mereka tidak mampu menjalankan agama Padahal mereka mampu untuk berhijrah namun mereka enggan untuk melakukannya-. Mereka menjawab " kami tidak mampu menjalankan agama kami sebab kami di bawah tekanan orang-orang kafir sehingga kami tidak bisa menjalankan kewajiban agama". jawaban mereka ini tidak diterima oleh malaikat sehingga malaikat menolak alasan kan yang mereka buat tersebut dengan berkata "Bukankah bumi Allah itu luas? Sehingga kalian dapat pergi ke tempat lain yang memungkinkan kalian untuk menjalankan perintah agama dan membebaskan kalian dari kehinaan yang tidak pantas ditanggung oleh seorang mukmin." Orang-orang yang Aku jelaskan keadaan mereka itu di akhirat akan Kami masukkan ke neraka jahanam akibat kewajiban yang mereka tinggalkan, dan neraka jahanam merupakan seburuk-buruk tempat kembali bagi mereka karena segala yang ada di dalamnya buruk bagi mereka. Orang-orang yang beralasan tidak mampu menjalankan agama mereka dan enggan enggan berhijrah kepada Allah dan rasulnya merupakan orang-orang yang tidak jujur dalam membuat alasan. Adapun ketidakmampuan yang sebenarnya merupakan alasan yang dapat diterima seperti orang-orang tua, orang-orang lemah, para wanita, dan anak-anak. Mereka merupakan orang-orang yang tidak memiliki jalan keluar dari masalah tersebut karena tidak mampu menaiki kendaraan atau tidak mengetahui jalan yang harus dilalui untuk berhijrah. Alasan yang dapat diterima ini dapat dikelompokkan menjadi 3 sebab yaitu, keadaan yang lemah seperti sakit atau tua, kemiskinan, dan tidak memiliki pengetahuan. Adapun yang dimaksud dengan anak-anak di sini yaitu remaja yang yang telah mendekati masa baligh yang yang telah mampu memahami sebagaimana pemahaman orang-orang dewasa sehingga mereka juga dibebani kewajiban untuk berhijrah, atau kewajiban mereka ini merupakan kewajiban wali mereka dalam membawa mereka keluar dari negeri orang-orang kafir. Orang-orang yang tidak mampu untuk berhijrah karena kelemahan atau tidak memiliki kemampuan untuk itu diharapkan Allah akan mengampuni mereka dan tidak menyiksa mereka karena tetap tinggal di Negeri orang-orang kafir. Dan Allah Maha Mengampuni dosa orang-orang yang memiliki alasan yang benar, sehingga Dia akan mengampuni dosa-dosa itu dan tidak menghukum pelakunya di dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah97. إِنَّ الَّذِينَ تَوَفَّىٰهُمُ الْمَلٰٓئِكَةُ Sesungguhnya orang-orang yang diwafatkan malaikat Yakni diwafatkan malaikat dengan mencabut ruh mereka. ظَالِمِىٓ أَنفُسِهِمْ dalam keadaan menganiaya diri sendiri Mereka adalah orang-orang yang tidak berhijrah dari Makkah ke Madinah, dan menetap diantara orang-orang kafir yang melarang mereka untuk menunjukkan keislaman mereka dan menjalankan ibadah dan syariat agama, dan bisa jadi mereka akan dibunuh orang-orang beriman dalam peperangan melawan orang-orang kafir karena mereka tidak mengetahui bahwa mereka orang-orang yang beriman. فِيمَ كُنتُمْ ۖ “Dalam keadaan bagaimana kamu ini?” Para malaikat bertanya kepada mereka “Dalam keadaan bagaimana kamu ini?” sebagai pertanyaan celaan; yakni bagaimana keadaan kalian dalam urusan agama kalian?. Pendapat lain mengatakan makna pertanyaan ini adalah “apakah kalian termasuk para sahabat Muhammad ataukah kalian adalah orang-orang musyrik?”. قَالُوا۟ كُنَّا مُسْتَضْعَفِينَ فِى الْأَرْضِ ۚ Mereka menjawab “kami adalah orang-orang yang tertindas di bumi” Yakni kami tidak mampu untuk menunjukkan agama kami; maka malaikat menjawab bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kalian dapat berhijrah? أَلَمْ تَكُنْ أَرْضُ اللهِ وٰسِعَةً فَتُهَاجِرُوا۟ فِيهَا ۚ“Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat berhijrah di bumi itu?” Sehingga kalian dapat terbebas dari kezaliman orang-orang kafir, dan dapat menyembah Allah bersama orang-orang beriman lainnya. Yang dimaksud dengan bumi disini adalah semua negeri yang dapat dijadikan tempat untuk berhijrah. Adapun yang dimaksud dengan kata bumi’ yang pertama -yakni dalam kalimat “kami adalah orang-orang yang tertindas di bumi” adalah semua negeri yang harus berhijrah darinya. مَأْوَىٰهُمْ جَهَنَّمُ ۖ Orang-orang itu tempatnya neraka Jahannam Yakni mereka tidak memiliki tempat tinggal kecuali di nereka Jahannam. Ayat ini merupakan dalil diwajibkannya berhijrah dari negeri kafir menuju negeri Islam bagi orang yang tidak mampu menjalankan agamanya disana.📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi ArabiaSeorang mutadabbir berkata Aku belum menemukan dalam diriku pengaruh yang paling besar untuk mendorong motifasi diri seorang muslim, yang menjadikanya berkorban dengan segala yang dimilikinya demi mewujudkan cita-cita, selain daripada ayat yang mulia ini.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah97 Sesungguhnya orang-orang yang diwafatkan malaikat dalam keadaan menganiaya diri sendiri, sebab mereka belum keluar dari negeri kufur sebagaimana hijrah dari Makkah ke Madinah pada masa awal Islam. Mereka tetap dalam kekufuran dan menyembunyikan keislaman mereka. Malaikat bertanya dengan menghina mereka “Sebenarnya kalian ini dalam kelompok yang mana? Kalian bersama orang muslim atau orang musyrik? Mereka menjawab dengan rasa mempunyai halangan “Kami ini adalah orang-orang yang lemah dan tidak mampu untuk mengungkapkan agama kami. Para malaikat berkata dengan kepada mereka dengan merendahkan mereka “Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat berhijrah di bumi itu dari negeri kufur menuju negeri iman?”. Orang-orang yang mengaku lemah dan rela untuk tetap bertahan di negeri kafir itu tempatnya adalah neraka Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali, Ayat ini turun kepada segolongan penduduk Makkah, mereka mengaku Islam namun mereka enggan untuk hijrah, mereka mengaku beriman namun menyimpan kemunafikan. Ketika perang Badr mereka berperang bersama orang musyrik melawan orang muslim, lalu mereka terbunuh. Malaikat memukul wajah dan punggung mereka. Dan para malaikat mengatakan apa yang telah dijelaskan Allah kepada dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam MadinahSesungguhnya orang-orang yang dicabut nyawanya oleh malaikat dalam keadaan menzalimi dirisendiri} dalam keadaan menzalimi diri sendiri dengan tidak mau hijrah dan menetap di negeri kafir {mereka bertanya, “Bagaimana kalian ini?”} Bagaimana kalian menunaikan perkara agama kalian {Mereka menjawab, “Kami adalah orang-orang yang tertindas di bumi} orang-orang yang lemah untuk tetap dalam perkara agama di negeri kafir {”Mereka bertanya, “Bukankah bumi} negeri {Allah itu luas sehingga kalian dapat berhijrah di sana”} kalian bisa pergi ke sana supaya kalian aman dalam perkara agama dan diri kalian {Maka tempat mereka itu neraka Jahanam dan itu seburuk-buruk tempat kembali📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H97. Ancaman yang keras ini ditujukan kepada orang yang meninggalkan hijrah hingga ia meninggal padahal ia mampu melakukannya, sesungguhnya para malaikat yang mencabut nyawanya mencelanya dengan celaan yang keras tersebut, mereka berkata kepadanya, “Dalam keadaan bagaimana kamu ini?” maksudnya, dalam kondisi bagaimana kalian dahulu? Dan dengan apa kalian berbeda dengan kaum musyrikin? Akan tetapi kalian hanya menambah jumlah kekuatan mereka, dan kemungkinan kalian membantu mereka untuk melawan kaum Mukminin, dan hilanglah dari kalian kebaikan yang banyak dan kesempatan berjihad bersama Rasulullah serta berada dengan kaum Mukminin dan membantu mereka untuk melawan musuh-musuh mereka, “mereka menjawab, Kami adalah orang-orang yang tertindas di negeri Makkah’. “ maksudnya, kami adalah orang-orang yang lemah dan tertindas serta dizhalimi, kami tidak memiliki kemampuan untuk berhijrah, padahal mereka tidaklah jujur dalam hal tersebut, karena Allah telah mencela dan mengancam mereka, dan Allah tidaklah membebankan sesuatu atas seseorang kecuali yang mampu dilakukannya, dan Allah mengecualikan orang-orang yang benar-benar tertindas, oleh karena itu malaikat berkata kepada mereka, “Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat berhijrah di bumi itu?” ini merupakan pertanyaan pemantapan, artinya sesungguhnya telah pasti bagi setiap orang bahwa bumi Allah itu luas, maka di manapun seorang hamba berada dan ia tak mampu beribadah kepada Allah di tempat itu, sebagaimana Allah berfirman, " Hai hamba-hamba-Ku yang beriman, sesungguhnya bumi-Ku luas, maka sembahlah Aku saja." Al-Ankabut56. Allah berfirman tentang orang-orang yang tidak memiliki udzur tersebut, “Orang-orang itu tempatnya Neraka Jahanam, dan Jahanam itu seburuk-buruk tempat kembali,” hal ini sebagaimana yang telah berlalu mengandung ungkapan penjelasan tentang sebab yang mengakibatkan hal tersebut, dan terkandung juga tuntutannya telah ada dengan adanya syarat-syaratnya dan tidak adanya penghalang-penghalangnya atau terkadang juga ada penghalang yang merintanginya. Ayat ini merupakan sebuah dalil bahwaa hijrah adalah di antara kewajiban yang paling besar, dan meninggalkannya adalah suatu hal yang diharamkan bahwa termasuk dosa-dosa besar. Dan ayat ini juga sebuah dalil bahwa setiap orang yang meninggal telah memenuhi dan melengkapi apa yang ditakdirkan untuknya berupa rezeki, ajal, dan perbuatannya, ini diambil dari lafadz “diwafatkan,” yang menunjukan akan hal tersebut, karena apabila mesih tersisa sesuatupun dari perkara-perkara tersebut, maka ia belum dikatakan telah memenuhinya, Ayat ini juga isyarat tentang keimanan kepada melaikat dan pujian kepada mereka, karena Allah telah menjadikan percakapan itu dari mereka dalam bentuk penetapan dan kebaikan dari mereka serta kecocokannya daro kondisinya,📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-SyawiSurat An-Nisa ayat 97 Sesungguhnya orang-orang yang akan diterima oleh malaikat, pa da hal mereka telah menganiaya diri mereka malaikat akan ber- tanya "Di tentang apakah keadaan kamu?" Mereka jawab "Adalah kami tertindas di bumi". Malaikat. akan berkata "Bukankah bumi Allah itu ada luas, buat kamu ber- hijrah padanya?" Maka mereka itu tempat kembalinya ialah jahannam, padahal ia satu tempat kembali yang dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, Bukhari meriwayatkan dari Muhammad bin Abdurrahman Abul Aswad ia berkata, "Telah ditetapkan kepada penduduk Madinah untuk mengeluarkan sepasukan melawan penduduk Syam, saya termasuk orang yang terdaftar, maka saya bertemu Ikrimah maula Ibnu Abbas dan saya memberitahukan hal tersebut, maka ia melarang aku dengan keras dan berkata, "Ibnu Abbas memberitahukan kepadaku, bahwa beberapa orang kaum muslimin tinggal bersama kaum musyrik sehingga memperbanyak jumlah kaum musyrik di zaman Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Ketika terjadi perang dilepaslah panah sehingga mengena kepada salah seorang di antara mereka hingga tewas atau ditebas hingga tewas, maka Allah menurunkan ayat, "Innallladziina tawaffaahumul malaa'ikatu….dst." Yang dimaksud dengan orang yang menzalimi diri sendiri adalah orang-orang muslim Mekah yang tidak mau hijrah bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam padahal mereka sanggup berhijrah. Mereka ditindas dan dipaksa oleh orang-orang kafir ikut bersama mereka pergi ke perang Badar; akhirnya di antara mereka ada yang terbunuh dalam peperangan itu. Yakni apa yang membedakan kamu dengan orang-orang musyrik? Bahkan kamu malah menambah banyak jumlah mereka dan terkadang kamu membantu mereka melawan kaum muslimin, kamu pun kehilangan banyak kebaikan, tidak bisa berjihad bersama rasul-Nya, tidak hidup bersama kaum muslimin dan tidak bisa membantu kaum muslimin melawan musuh mereka. Maksudnya lemah, dipaksa dan dizalimi. Sebagaimana dilakukan oleh orang-orang selain kamu. Oleh karena itu, di mana saja seorang hamba tidak bisa menjalankan agama, maka di sana ada tempat lain yang ia bisa beribadah di tempat itu karena bumi Allah itu luas. Dalam ayat di atas terdapat dalil bahwa hijrah termasuk kewajiban yang besar dan meninggalkannya adalah haram, bahkan termasuk dosa besar, yakni berhijrah dari tempat di mana ia tidak dapat menjalankan agamanya atau menampakkan syi'ar-syi'ar Islam seperti azan, shalat Jum'at, shalat jama'ah, shalat 'Ied dsb. menuju tempat yang ia dapat menjalankan agamanya.📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat An-Nisa Ayat 97Sesungguhnya orang-orang yang dimatikan atau dicabut nyawanya oleh malaikat maut setelah sampai ajal yang telah ditetapkan oleh Allah kepada mereka dalam kehidupan di dunia ini, sementara mereka sebelumnya berada dalam keadaan menzalimi diri mereka sendiri karena enggan melakukan tuntunan agama padahal mereka mempunyai kesanggupan, mereka, para malaikat pencabut nyawa mereka itu, bertanya kepada mereka, dalam keadaan bagaimana kamu dahulu ketika kalian hidup sehingga tidak melakukan tuntunan agama, tidak berjihad dan tidak pula berhijrah' mereka menjawab, kami dulu adalah orang-orang yang tertindas dan tak berdaya di bumi mekah. Mereka, para malaikat, berkata untuk menolak alasan mereka, bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat berhijrah atau berpindah di bumi itu dari daerah kufur ke daerah lain di mana kalian dapat melakukan tuntunan agama' maka Allah menyatakan bahwa mereka yang dimatikan dalam keadaan menzalimi diri sendiri itu adalah orang-orang yang tempatnya di neraka jahanam dan mendapat siksaan yang amat pedih, dan jahanam itu seburuk-buruk tempat kembali. Kecuali mereka yang tertindas, yang sangat lemah, baik laki-laki atau perempuan dan anak-anak yang karenanya mereka tidak berdaya dan tidak pula mengetahui jalan untuk berhijrah, maka mereka itu adalah orang-orang yang mudah-Mudahan Allah memaafkan mereka karena ketidakmampuan mereka untuk berhijrah, bukan karena pilihan dan kemauan mereka sendiri. Allah senantiasa maha pemaaf atas segala kesalahan mereka, dan maha pengampun atas segala dosa dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang Demikianlah berbagai penjabaran dari banyak mufassir terhadap isi dan arti surat An-Nisa ayat 97 arab-latin dan artinya, semoga berfaidah untuk kita. Dukung kemajuan kami dengan memberi link menuju halaman ini atau menuju halaman depan Halaman Banyak Dicari Tersedia berbagai halaman yang banyak dicari, seperti surat/ayat At-Taubah, At-Tin 4, Al-Muthaffifin, An-Nahl 114, Al-Humazah, Al-Ma’idah 48. Ada juga Al-A’raf 54, Al-Fatihah 4, Al-Anbiya 30, Ali Imran 190, Al-Fatihah 5, An-Nisa. At-TaubahAt-Tin 4Al-MuthaffifinAn-Nahl 114Al-HumazahAl-Ma’idah 48Al-A’raf 54Al-Fatihah 4Al-Anbiya 30Ali Imran 190Al-Fatihah 5An-Nisa Pencarian yusuf surah, alhakumut takatsur, qs 1971, surat 30 ayat 5, fussilat ayat 38 Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah
Home QS. An-Nisa Ayat 97 اِنَّ الَّذِيۡنَ تَوَفّٰٮهُمُ الۡمَلٰٓٮِٕكَةُ ظَالِمِىۡۤ اَنۡفُسِهِمۡ قَالُوۡا فِيۡمَ كُنۡتُمۡؕ قَالُوۡا كُنَّا مُسۡتَضۡعَفِيۡنَ فِىۡ الۡاَرۡضِؕ قَالُوۡۤا اَلَمۡ تَكُنۡ اَرۡضُ اللّٰهِ وَاسِعَةً فَتُهَاجِرُوۡا فِيۡهَاؕ فَاُولٰٓٮِٕكَ مَاۡوٰٮهُمۡ جَهَـنَّمُؕ وَسَآءَتۡ مَصِيۡرًا Innal laziina tawaffaa humul malaaa'ikatu zaalimiii anfusihim qooluu fiima kuntum qooluu kunnaa mustad'afiina fil-ard; qooluuu alam takun ardul laahi waasi'atan fatuhaajiruu fiihaa; fa ulaaa'ika maawaahum Jahannamu wa saaa'at masiiraa Sesungguhnya orang-orang yang dicabut nyawanya oleh malaikat dalam keadaan menzhalimi sendiri, mereka para malaikat bertanya, "Bagaimana kamu ini?" Mereka menjawab, "Kami orang-orang yang tertindas di bumi Mekah." Mereka para malaikat bertanya, "Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat berhijrah berpindah-pindah di bumi itu?" Maka orang-orang itu tempatnya di neraka Jahanam, dan Jahanam itu seburuk-buruk tempat kembali, Juz ke-5 Tafsir Sesungguhnya orang-orang yang dimatikan atau dicabut nyawanya oleh malaikat maut setelah sampai ajal yang telah ditetapkan oleh Allah kepada mereka dalam kehidupan di dunia ini, sementara mereka sebelumnya berada dalam keadaan menzalimi diri mereka sendiri karena enggan melakukan tuntunan agama padahal mereka mempunyai kesanggupan, mereka, para malaikat pencabut nyawa mereka itu, bertanya kepada mereka, "Dalam keadaan bagaimana kamu dahulu ketika kalian hidup sehingga tidak melakukan tuntunan agama, tidak berjihad dan tidak pula berhijrah? Mereka menjawab, "Kami dulu adalah orang-orang yang tertindas dan tak berdaya di bumi Mekah." Mereka, para malaikat, berkata untuk menolak alasan mereka, "Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat berhijrah atau berpindah di bumi itu dari daerah kufur ke daerah lain di mana kalian dapat melakukan tuntunan agama?" Maka Allah menyatakan bahwa mereka yang dimatikan dalam keadaan menzalimi diri sendiri itu adalah orang-orang yang tempatnya di neraka Jahanam dan mendapat siksaan yang amat pedih, dan Jahanam itu seburuk-buruk tempat kembali. Ada segolongan Muslimin yang tetap tinggal di Mekah. Mereka menyembunyikan keislaman mereka dari penduduk Mekah dan mereka tidak ikut berhijrah ke Medinah, padahal mereka mempunyai kesanggupan untuk melakukan hijrah. Mereka merasa senang tinggal di Mekah, walaupun mereka tidak mempunyai kebebasan mengerjakan ajaran agama dan membinanya. Allah menyatakan mereka sebagai orang yang menganiaya diri sendiri. Sewaktu Perang Badar terjadi, mereka dipaksa ikut berperang oleh orang musyrikin menghadapi Rasulullah saw. Dalam peperangan ini sebagian mereka mati terbunuh. Sesudah mereka mati malaikat mencela mereka, karena mereka tidak berbuat suatu apa pun dalam urusan agama mereka Islam, seperti tidak dapat mengerjakan ajaran-ajaran agama. Mereka menjawab dengan mengajukan alasan bahwa mereka tidak melaksanakan ajaran agama, disebabkan tekanan dari orang-orang musyrik Mekah, sehingga banyak kewajiban agama yang mereka tinggalkan. Para malaikat menolak alasan mereka. Kalau benar-benar mereka ingin mengerjakan ajaran agama, tentu mereka meninggalkan Mekah dan hijrah ke Medinah. Bukankah bumi Allah ini luas. Kenapa mereka senang tetap tinggal di Mekah, tidak mau hijrah? Padahal mereka mempunyai kemampuan dan kesempatan untuk hijrah itu? Mereka tidak pindah ke tempat yang baru di mana mereka akan memperoleh kebebasan dalam mengerjakan ajaran agama dan memperoleh ketenteraman dan kemerdekaan. Oleh karena itu mereka mengalami nasib yang buruk. Mereka dilemparkan ke dalam neraka Jahanam yakni tempat yang paling buruk. Secara umum setiap Muslim wajib hijrah dari negeri orang kafir bilamana di negeri tersebut tidak ada jaminan kebebasan melakukan kewajiban agama dan memelihara agama. Tetapi bilamana ada jaminan kebebasan beragama di negeri itu serta kebebasan membina pendidikan agama bagi dirinya dan keluarganya, maka ia tidak diwajibkan hijrah. sumber Keterangan mengenai QS. An-NisaSurat An Nisaa' yang terdiri dari 176 ayat itu, adalah surat Madaniyyah yang terpanjang sesudah surat Al Baqarah. Dinamakan An Nisaa' karena dalam surat ini banyak dibicarakan hal-hal yang berhubungan dengan wanita serta merupakan surat yang paling membicarakan hal itu dibanding dengan surat-surat yang lain. Surat yang lain banyak juga yang membicarakan tentang hal wanita ialah surat Ath Thalaq. Dalam hubungan ini biasa disebut surat An Nisaa' dengan sebutan Surat An Nisaa' Al Kubraa surat An Nisaa' yang besar, sedang surat Ath Thalaq disebut dengan sebutan Surat An Nisaa' Ash Shughraa surat An Nisaa' yang kecil.
إِنَّ ٱلَّذِينَ تَوَفَّىٰهُمُ ٱلۡمَلَـٰٓئِكَةُ ظَالِمِيٓ أَنفُسِهِمۡ قَالُواْ فِيمَ كُنتُمۡۖ قَالُواْ كُنَّا مُسۡتَضۡعَفِينَ فِي ٱلۡأَرۡضِۚ قَالُوٓاْ أَلَمۡ تَكُنۡ أَرۡضُ ٱللَّهِ وَٰسِعَةٗ فَتُهَاجِرُواْ فِيهَاۚ فَأُوْلَـٰٓئِكَ مَأۡوَىٰهُمۡ جَهَنَّمُۖ وَسَآءَتۡ مَصِيرًا Innal lazeena tawaffaa humul malaaa’ikatu zaalimeee anfusihim qaaloo feema kuntum qaaloo kunnaa mustad’afeena fil-ard; qaalooo alam takun ardul laahi waasi’atan fatuhaajiroo feehaa; fa ulaaa’ika ma’waahum Jahannamu wa saaa’at maseeraa English Translation Here you can read various translations of verse 97 Indeed, those whom the angels take [in death] while wronging themselves – [the angels] will say, “In what [condition] were you?” They will say, “We were oppressed in the land.” The angels will say, “Was not the earth of Allah spacious [enough] for you to emigrate therein?” For those, their refuge is Hell – and evil it is as a destination. Yusuf AliWhen angels take the souls of those who die in sin against their souls, they say “In what plight Were ye?” They reply “Weak and oppressed Were we in the earth.” They say “Was not the earth of Allah spacious enough for you to move yourselves away From evil?” Such men will find their abode in Hell,- What an evil refuge! – Abul Ala MaududiWhile taking the souls of those who were engaged in wronging themselves, the angels asked In what circumstances were you?’ They replied We were too weak and helpless in the land.’ The angels said Was not the earth of Allah wide enough for you to emigrate in it?’ For such men their refuge is Hell – an evil destination indeed; Muhsin KhanVerily! As for those whom the angels take in death while they are wronging themselves as they stayed among the disbelievers even though emigration was obligatory for them, they angels say to them “In what condition were you?” They reply “We were weak and oppressed on earth.” They angels say “Was not the earth of Allah spacious enough for you to emigrate therein?” Such men will find their abode in Hell – What an evil destination! PickthallLo! as for those whom the angels take in death while they wrong themselves, the angels will ask In what were ye engaged? They will say We were oppressed in the land. The angels will say Was not Allah’s earth spacious that ye could have migrated therein? As for such, their habitation will be hell, an evil journey’s end; Dr. GhaliSurely the ones whom the Angels take up, while they are unjust to themselves- to them the Angels say, “In what condition were you?” In what circumstances were you? Of what religion were you? They say, “We were deemed weak in the earth.” They the Angels say, “Was not the earth of Allah wide so that you could have emigrated in it?” So, the abode for those men is Hell, and what an odious Destiny! Abdul HaleemWhen the angels take the souls of those who have wronged themselves, they ask them, What circumstances were you in?’ They reply, We were oppressed in this land,’ and the angels say, But was God’s earth not spacious enough for you to migrate to some other place?’ These people will have Hell as their refuge, an evil destination, Muhammad Junagarhiجو لوگ اپنی جانوں پر ﻇلم کرنے والے ہیں جب فرشتے ان کی روح قبض کرتے ہیں تو پوچھتے ہیں، تم کس حال میں تھے؟ یہ جواب دیتے ہیں کہ ہم اپنی جگہ کمزور اور مغلوب تھے۔ فرشتے کہتے ہیں کیا اللہ تعالیٰ کی زمین کشاده نہ تھی کہ تم ہجرت کر جاتے؟ یہی لوگ ہیں جن کا ٹھکانا دوزخ ہے اور وه پہنچنے کی بری جگہ ہے Quran 4 Verse 97 Explanation For those looking for commentary to help with the understanding of Surah An-Nisa ayat 97, we’ve provided two Tafseer works below. The first is the tafseer of Abul Ala Maududi, the second is of Ibn Kathir. Ala-Maududi 497 While taking the souls of those who were engaged in wronging themselves,[129] the angels asked In what circumstances were you?’ They replied We were too weak and helpless in the land.’ The angels said Was not the earth of Allah wide enough for you to emigrate in it?’[130] For such men their refuge is Hell – an evil destination indeed; 129. The reference here is to those who stay behind along with the unbelievers, despite no genuine disability. They are satisfied with a life made up of a blend of Islamic and un-Islamic elements, even though they have had the chance to migrate to the Dar al-Islam and thus enjoy a full Islamic life. This is the wrong that they committed against themselves. What kept them satisfied with the mixture of Islamic and un-Islamic elements in their life was not any genuine disability but their love of ease and comfort, their excessive attachment to their kith and kin and to their properties and worldly interests. These concerns had exceeded reasonable limits and had even taken precedence over their concern for their religion see also n. 116 above. 130. Those people who had willingly acquiesced to living under an un-Islamic order would be called to account by God and would be asked If a certain territory was under the dominance of rebels against God, so that it had become impossible to follow His Law, why did you continue to live there? Why did you not migrate to a land where it was possible to follow the law of God? Ibn-Kathir 97. Verily, as for those whom the angels take in death while they are wronging themselves, they angels say to them “In what condition were you” They reply “We were weak and oppressed on the earth.” They angels say “Was not the earth of Allah spacious enough for you to emigrate therein” Such men will find their abode in Hell – what an evil destination! 98. Except the weak ones among men, women and children who cannot devise a plan, nor are they able to direct their way. 99. These are they whom Allah is likely to forgive them, and Allah is Ever Oft-Pardoning, Oft-Forgiving. 100. He who emigrates in the cause of Allah, will find on earth many dwelling places and plenty to live by. And whosoever leaves his home as an emigrant unto Allah and His Messenger, and death overtakes him, his reward is then surely incumbent upon Allah. And Allah is Ever Oft-Forgiving, Most Merciful. The Prohibition of Residing Among the Disbelievers While Able to Emigrate Al-Bukhari recorded that Muhammad bin `Abdur-Rahman, Abu Al-Aswad, said, “The people of Al-Madinah were forced to prepare an army to fight against the people of Ash-Sham during the Khilafah of Abdullah bin Az-Zubayir at Makkah, and I was enlisted in it. Then I met `Ikrimah, the freed slave of Ibn `Abbas, and informed him about it, and he forbade me strongly from doing so to enlist in that army, and then he said to me, `Ibn `Abbas told me that some Muslims used to go out with the idolators increasing the size of their army against the Messenger of Allah . Then, an arrow would hit one of them and kill him, or he would be struck on his neck with a sword and killed, and Allah sent down the Ayah, ﴿إِنَّ الَّذِينَ تَوَفَّـهُمُ الْمَلَـئِكَةُ ظَـلِمِى أَنفُسِهِمْ﴾ Verily, as for those whom the angels take in death while they are wronging themselves.” Ad-Dahhak stated that this Ayah was revealed about some hypocrites who did not join the Messenger of Allah but remained in Makkah and went out with the idolators for the battle of Badr. They were killed among those who were killed. Thus, this honorable Ayah was revealed about those who reside among the idolators, while able to perform Hijrah and unable to practice the faith. Such people will be committing injustice against themselves and falling into a prohibition according to the consensus and also according to this Ayah, ﴿إِنَّ الَّذِينَ تَوَفَّـهُمُ الْمَلَـئِكَةُ ظَـلِمِى أَنفُسِهِمْ﴾ Verily, as for those whom the angels take in death while they are wronging themselves, by refraining from Hijrah, ﴿قَالُواْ فِيمَ كُنتُمْ﴾ They angels say to them “In what condition were you” meaning, why did you remain here and not perform Hijrah ﴿قَالُواْ كُنَّا مُسْتَضْعَفِينَ فِى الاٌّرْضِ﴾ They reply “We were weak and oppressed on the earth.” meaning, we are unable to leave the land or move about in the earth, ﴿قَالْواْ أَلَمْ تَكُنْ أَرْضُ اللَّهِ وَسِعَةً﴾ They angels say “Was not the earth of Allah spacious enough for you. Abu Dawud recorded that Samurah bin Jundub said that the Messenger of Allah said, مَنْ جَامَعَ الْمُشْرِكَ وَسَكَنَ مَعَهُ فَإِنَّهُ مِثْلُه» Whoever mingles with the idolator and resides with him, he is just like him. Allah’s statement, ﴿إِلاَّ الْمُسْتَضْعَفِينَ﴾ Except the weak until the end of the Ayah, is an excuse that Allah gives for this type of people not to emigrate, because they are unable to free themselves from the idolators. And even if they did, they would not know which way to go. This is why Allah said, ﴿لاَ يَسْتَطِيعُونَ حِيلَةً وَلاَ يَهْتَدُونَ سَبِيلاً﴾ Who cannot devise a plan, nor are they able to direct their way, meaning, they do not find the way to emigrate, as Mujahid, `Ikrimah and As-Suddi stated. Allah’s statement, ﴿فَأُوْلَـئِكَ عَسَى اللَّهُ أَن يَعْفُوَ عَنْهُمْ﴾ These are they whom Allah is likely to forgive them, means, pardon them for not migrating, and here, `likely’ means He shall, ﴿وَكَانَ اللَّهُ عَفُوّاً غَفُوراً﴾ and Allah is Ever Oft-Pardoning, Oft-Forgiving. Al-Bukhari recorded that Abu Hurayrah said, “While the Messenger of Allah was praying `Isha’, he said, `Sami` Allahu Liman Hamidah.’ He then said before he prostrated, اللَّهُمَّ أَنْجِ عَيَّاشَ بْنَ أبِي رَبِيعَةَ، اللَّهُمَّ أَنْجِ سَلَمَةَ بْنَ هِشَامٍ، اللَّهُمَّ أَنْجِ الْوَلِيدَ بْنَ الْوَلِيدِ، اللّهُمَّ أَنْجِ الْمُسْتَضْعَفِينَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ، اللَّهُمَّ اشْدُدْ وَطْأَتَكَ عَلَى مُضَرَ، اللَّهُمَّ اجْعَلْهَا سِنِينَ كَسِنِي يُوسُف» O Allah! Save `Ayyash bin Abi Rabi`ah. O Allah! Save Salamah bin Hisham. O Allah! Save Al-Walid bin Al-Walid. O Allah! Save the weak Muslims. O Allah! Be very hard on Mudar tribe. O Allah! Afflict them with years of famine similar to the famine years of the time of Prophet Yusuf.” Al-Bukhari recorded that Abu An-Nu`man said that Hammad bin Zayd said that Ayyub narrated that Ibn Abi Mulaykah said that Ibn `Abbas commented on the verse, ﴿إِلاَّ الْمُسْتَضْعَفِينَ﴾ Except the weak ones among men, “I and my mother were among those weak ones whom Allah excused.” Allah’s statement, ﴿وَمَن يُهَاجِرْ فِى سَبِيلِ اللَّهِ يَجِدْ فِى الاٌّرْضِ مُرَاغَماً كَثِيراً وَسَعَةً﴾ He who emigrates in the cause of Allah, will find on earth many dwelling places and plenty to live by. this encourages the believers to perform Hijrah and abandon the idolators, for wherever the believer emigrates, he will find a safe refuge to resort to. Mujahid said that, ﴿مُرَاغَماً كَثِيراً﴾ many dwelling places means, he will find a way out of what he dislikes. Allah’s statement, ﴿وَسِعَةً﴾ and plenty to live by. refers to provision. Qatadah also said that, ﴿يَجِدْ فِى الاٌّرْضِ مُرَاغَماً كَثِيراً وَسَعَةً﴾ …will find on earth many dwelling places and plenty to live by. means, Allah will take him from misguidance to guidance and from poverty to richness. Allah’s statement, ﴿وَمَن يَخْرُجْ مِن بَيْتِهِ مُهَـجِراً إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ يُدْرِكْهُ الْمَوْتُ فَقَدْ وَقَعَ أَجْرُهُ عَلىَ اللَّهِ﴾ And whosoever leaves his home as an emigrant unto Allah and His Messenger, and death overtakes him, his reward is then surely, incumbent upon Allah. means, whoever starts emigrating and dies on the way, he will acquire the reward of those who emigrate for Allah. The Two Sahihs, along with the Musnad and Sunan compilers, recorded that `Umar bin Al-Khattab said that the Messenger of Allah said, إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّــيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِىءٍ مَا نَوَى، فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُولِهِ، فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُولِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلى دُنْيَا يُصِيبُهَا، أَوِ امْرَأَةٍ يَتَزَوَّجُهَا، فَهِجْرَتُهُ إِلى مَا هَاجَرَ إِلَيْه» The reward of deeds depends upon the intentions, and every person will be rewarded according to what he has intended. So, whoever emigrated to Allah and His Messenger, then his emigration is for Allah and His Messenger. And whoever emigrated for worldly benefits or for a woman to marry, his emigration is for what he emigrated for. This Hadith is general, it applies to Hijrah as well as every other deed. In the Two Sahihs, it is recorded that a man killed ninety-nine people and completed the number one hundred when he killed a worshipper. He then asked a scholar if he has a chance to repent. The scholar said, “What prevents you from repentance” The scholar told the killer to emigrate from his land to another land where Allah is worshipped. When he left his land and started on the migration to the other land, death overtook him on the way. The angels of mercy and the angels of torment disputed about the man, whereas the former said that he went out in repentance, while the latter said that he did not arrive at his destination. They were commanded to measure the distance between the two lands and to whichever land he is closer to, he will be considered part of that land. Allah commanded that the righteous land to move closer and the land of evil to move farther. The angels found that he died closer to the land that he intended to emigrate to by a hand-span, and thus the angels of mercy captured his soul. In another narration, when death came to that man, he moved his chest towards the righteous village that he emigrated to. Quick navigation links
Read online Quran Surah Nisa Ayat 97 Verse with Urdu Translation. You can find here complete Surah Nisa Ayat wise so you select Ayat 97 and read it. provides complete Quran verses online with Urdu and English translation. This Surah Nisa Ayat 97 Verse is Recited by Shaikh Abd-ur Rahman As-Sudais & Shaikh Su'ood As-Shuraim, Urdu Translation by Moulana Fateh Muhammad Jalandari. Surah Nisa Ayat 97 in Arabic اِنَّ الَّذِيۡنَ تَوَفّٰٮهُمُ الۡمَلٰٓٮِٕكَةُ ظَالِمِىۡۤ اَنۡفُسِهِمۡ قَالُوۡا فِيۡمَ كُنۡتُمۡؕ قَالُوۡا كُنَّا مُسۡتَضۡعَفِيۡنَ فِىۡ الۡاَرۡضِؕ قَالُوۡۤا اَلَمۡ تَكُنۡ اَرۡضُ اللّٰهِ وَاسِعَةً فَتُهَاجِرُوۡا فِيۡهَاؕ فَاُولٰٓٮِٕكَ مَاۡوٰٮهُمۡ جَهَـنَّمُؕ وَسَآءَتۡ مَصِيۡرًاۙ ﴿۹۷﴾ Surah Nisa Ayat 97 with Urdu Translation وہ لوگ جنکی جان فرشتے نکالتے ہیں اس حال میں کہ وہ اپنے اوپر ظلم کرتے تھے انسے فرشتے کہتے ہیں تم کاہے میں تھے کہتے ہیں کہ ہم زمین میں کمزور تھے ف۲۶۷ کہتے ہیں کیا اللہ کی زمین کشادہ نہ تھی کہ تم اسمیں ہجرت کرتے، تو ایسوں کا ٹھکانا جہنم ہے، اور بہت بری جگہ پلٹنے کیف۲۶۸ ﴿۹۷﴾ترجمہ کنزالایمان اور جو لوگ اپنی جانوں پر ظلم کرتے ہیں جب فرشتے ان کی جان قبض کرنے لگتے ہیں تو ان سے پوچھتے ہیں کہ تم کس حال میں تھے وہ کہتے ہیں کہ ہم ملک میں عاجز وناتواں تھے فرشتے کہتے ہیں کیا خدا کا ملک فراخ نہیں تھا کہ تم اس میں ہجرت کر جاتے ایسے لوگوں کا ٹھکانہ دوزخ ہے اور وہ بری جگہ ہے ﴿۹۷﴾ترجمہ فتح محمد جالندھری Surah Nisa Ayat 97 with English TranslationLo! as for those whom the angels take in death while they wrong themselves, the angels will ask In what were ye engaged? They will say We were oppressed in the land. The angels will say Was not Allah's earth spacious that ye could have migrated therein? As for such, their habitation will be hell, an evil journey's end; ﴾97﴿
surat an nisa ayat 97 100